Minggu, 20 Desember 2015

Peran Filsafat Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Sejarah pendidikan menunjukkan bahwa  perbaikan pendidikan sudah dilakukan jauh sebelum abad saat ini. Pebaikan pendidikan tersebut tidak terlepas dari peran filsafat. Hal ini terlihat bahwa banyaknya sumbangsi pemikiran para filsuf untuk pendidikan serta perbaikan pendidikan. Filsafat menjadi landasan bagi setiap perkembangan keilmuan sehingga fisafat disebut The Mother of Science. 
Setiap ilmu tidak terlepas dari peran filsafat di dalamnya karena melalui filsafatdapat membuka cakrawala atau ide- ide, serta menguak hakikat dari ilmu, hingga mengkaji nilai dan gunanya dari ilmu tersebut.
Disamping itu dalam dunia pendidikan filsafat peran yang sangat penting karena dapat membantu berpikir lebih rasional. Filsafat pendidikan itu sendiri dapat didefinisikan “ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat atau filsafat yang diterapkan dalam usaha pemikiran dan pemecahan masalah pendidikan”. Dalam upaya pemecahan masalah pendidikan perlu diketahui, bahwa terdapat beberapa pendekatan filsafat pendidikan yaitu filsafat pendidikan dapat didekati dari problem-problem pendidikan yang bersifat filosofi dan memerlukan jawaban yang filosofi pula. Kedua, filsafat pendidikan dapat pula didekati dari ide-ide filosofi yang diterapkan untuk memecahkan masalah (Afid Burhanuddin,2013).
Tujuan filsafat dalam pendidikan salah satunya memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafatbagi pendidikan yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.
Beberapa aliran filsafat pendidikan yang berpengaruh dalam pengembangan pendidikan, seperti: idealisme, realisme, pragmatisme, humanisme, behaviorisme,dan konstruktivisme. Peran filsafat terhadap pendidikan terlihat dari dari karya-karya atau pemikiran para filsuf tentang pendidikan seperti karya besar Kant diantaranya adalah; Critique of Pure Reason (1781 ), Critique of Practical Reason(1788), dan Critique of Judgement (1790). Karya  Immanuel Kant ini mempengaruhi terhadap perkembangan ilmu pendidikan. Filsafat Immanuel Kant yakni kritisisme adalah penggabungan antara aliran filsafat rasionalisme yang dipelopori oleh Rene Descartes dan empirisme yang dipelopori oleh David Hume. Ilmu pendidikan yang dikemukakan oleh kant yaitu berasal dari pengalaman dan empiris merupakan muara dari filsafat tentang pendidikan sebelumnya.
Pemikiran filsuf lainnya yang merupakan sumbangsi terhadap ilmu pendidikan adalah pemikiran Paul Ernest yang mengemukakan lima macam peta pendidikan dunia yaitu: Industrial Trainer, Technological Pragmatist, Old Humanist, Progressive Educator, dan Public Educator. Kelima peta pendidikandunia ini merupakan urutan dari jenis mendidik yang dimulai dari mendidik yang berpusat pada guru (teacher centre) hingga  pada pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centre). Namun bentuk pendidikan tersebut semata-mata bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu merubah peserta didik menjadi lebih baik. Adapun secara umum gambaran dari jenis pendidikan yang dikemukakan oleh Paul Ernest sebagai berikut :
1.    Dunia pendidikan kaum industrialis/teknologi.
Dalam hal ini pendidikan hanya bertumpu pada keuntungan yang terlihat nyata dan dikerahkan untuk kepentingan industry. Kurikulum yang dikembangkan di pendidikan dasar hanya mengutamakan baca, tulis, hitung dan menganggap seni tidak penting.Pendidikan hanya dipandang sebagai body of knowledge dan hasil pendidikan diukur melalui ujian nasional.Dunia pendidikan kaum industrialis banyak mereduksi mereduksi banyak kebutuhan anak didik dan intuisi tidak dikembangkan.
2.    Dunia pendidikan kaum Konservatif kerajaan/feodal yang ingin mempertahankan dan mewariskan nilai-nilai lama.
3.    Dunia pendidikan kaum old humanis yang berpusat pada diri manusia dan aspek spiritual dinihilkan (tidak mengakui keberadaan Tuhan) 
4.    Dunia pendidikan kaum progresif yang berorientasi kepada siswa, hasil pendidikan diperoleh melalui portofolio.
5.    Dunia pendidikan kaum socio-constructivist berorientasi kepada sosial dan diri siswa. Pendidikan harus mendorong konstruksi pengetahuan malalui keterlibatan aktif dan interaksi siswa. Hasil pendidikan diperoleh melalui portofolio.
Peran filsafat dalam pendidikan yang telah dikemukakan tentu sangat berpengaruh terhadap kurikulum pendidikan yang diterapkan oleh suatu bangsa. Pelaku pendidikan juga harus memperhatikan kurikulum pendidikan dalam menerapkan pendidikan kepada peserta didik. Kurikulum merupakan semua pengalaman yang direncanakan, yang dilakukan oleh sekolah untuk membantupara siswa dalam mencapai hasil belajar berupa kemampuan siswa yang paling baik (Nengly & Evaras). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003).
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan yang memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi serta proses pendidikan. Perubahan-perubahan kurikulum dilakukan adalah dalam rangka perbaikan pendidikan ke arah yang lebih baik.
Kurikulum 2013 merupakan paradigma baru dalam pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi yang luas kepada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses pembelajaran di sekolah. Kurikulum 2013 telah melalui pengkajian yang panjang dan dibahas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan memiilki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 mememiliki  pendekatan yang lebih utuh berbasis  pada kreatifitas siswa,  memenuhi  tiga komponen utama  yang terintegrasi  yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Arah pengembangan penguatan proses pada kurikulum 2013 tepatnya dalam proses pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.Menggunakan pendekatan ilmiah (scientific) melalui mengamati, menanya,mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta
2.    Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran
3.    Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu (discovery learning)
4.    Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan, berpikir logis, sistematis dan kreatif.

Dengan demikian sumber belajar diarahkan sebagai berikut:
1.    Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
2.    Guru bukan satu-satunya sumber belajar, siswa diberi kesempatan untuk aktif mengeksplorasi pembelajaran menggunakan berbagai media dan alat karena pembelajaran berpusat pada siswa (student centered active learning)
3.    Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
4.    Buku teks wajib pegangan guru dan siswa disediakan oleh pemerintah, dengan model buku kurikulum 2013 sebagai berikut :
a.    Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama SD/MI
b.    Tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya trandisipliner)
c.    Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya
d.   Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA/IPS SMP/Mts
e.    Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi : pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
f.     Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan dan disajikan siswa.
g.    Sifat pembelajaran kontekstual, sehingga sumber belajar harus kontekstual
h.    Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan.
Kriteria-kriteria yang dikemukakan dalam kerangka pengembangan kurikulum 2013 terlihat bahwa dari segi sumber belajara, kurikulum 2013 mengacu pada pola pendidikan progressive educator dan public educator dalam ideologi pendidikan menurut Paul Ernest. Hal ini ditunjukkan sumber belajar harus mempertimbangkan dengan menggunakan berbagai variasi sumber belajar yang kontekstual dan berbasis proyek berdasarkan masalah-masalah sosial yang berkembang di lingkungan maupun masyarakat. Dengan sumber yang beragam, dan pembelajaran yang berbasis pada siswa aktif (student centered active learning) ini mampu mengekslporasi kemampuan siswa terutama dalam matematika, karena siswa dituntut untuk aktif membangun sendiri pengetahuannya, menambah keterampilan siswa dalam matematika, dan menanamkan sikap peduli dan menumbuhkan sikap bahwa belajar merupakan kebutuhan bagi perkembangannya sendiri, sehingga siswa memiliki kesadaran untuk terus belajar dan mengembangkan diri serta  diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang timbul dalam lingkungan sosialnya.
Selain itu, pendekatan ilmiah (scientific) yang diterapkan pada kurikulum 2013 jika ditinjau dari peta pendidikan Paul Ernest mengacu pada technological pragmatis dimana siswa belajar melalui praktek dan sikap diajarkan tidak hanya diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan teladan. Dalam implementasi kurikulum 2013 perlu diperhatikan faktor pendukung kurikulum yang ditinjaudari sumber  dalam pembelajaran sebagai berikut:
1.    Kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum yang diajarkan dengan buku teks yang digunakan.
2.    Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang:
a.    Mengintegrasikan keempat standar pembentuk kurikulum
b.    Sesuai dengan model interaksi pembelajaran
c.    Sesuai dengan model pembelajaran berbasis pengalaman individu dan berbasis deduktif
d.   Mendukung efektifitas sistem pendidikan
Proses penilaian pada kurikulum 2013 sebagai berikut:
1.    Proses penilaian dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output serta kemampuan menilai diri sendiri.
2.    Penilaian menekankan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara proporsional.
3.    Penilaian tes dan portofolio saling melengkapi
4.    Deskripsi elemen perubahan penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013 baik untuk SD,SMP, SMA dan SMK meliputi :
a.    Penilaian berbasis kompetensi
b.    Pergeseran penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)
c.    Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL.
d.   Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa.
5.    Sistem Penilaian Kurikulum 2013 yaitu sebagai berikut :
a.    Dilakukan oleh guru
1)   Penilaian otentik, dengan waktu pelaksanaan terus-menerus atau berkelanjutan
2)   Penilaian projek, waktu pelaksanaan di akhir bab atau tema
3)   Ulangan harian, waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (terintegrasi dengan proses pembelajaran) dan dapat berupa penugasan.
4)   UTS/UAS, guru dibawah koordinasi satuan pendidikan dengan waktu pelaksanaan semesteran atau berdasarkan penentuan di kalender pendidikan pada program pembelajaran.
b.    Dilakukan oleh siswa 
Penilaian diri, yang dilakukan tiap kali sebelum ulangan harian.
1)   Dilakukan oleh sekolah
2)   Ujian Tingkat Kompetensi(selain UN) , dilaksanakan tiap tingkat kompetensi yang waktunya tidak bersamaan dengan UN dengan kisi-kisi dari pemerintah.
3)   Ujian Sekolah, dilaksanakan pada akhir jenjang sekolah
c.    Dilakukan oleh pemerintah
1)      Ujian Nasional (UN) , waktu pelaksanaan di akhir jenjang sekolah
2)      Ujian Mutu Tingkat Kompetensi, dilaksanakan tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah), dilakukan dengan metode survei.
Berdasarkan uraian tentang penilaian yang dilakukan dalam kurikulum 2013, terlihat bahwa sistem penilaiannya menggunakan eksternal tes sekaligus portofolio assessment, dan penilaian diri. Hal ini menunjukan bahwa sistem penilaian kurikulum 2013 mengadopsi pada semua sistem penilaian dari 5paradigma pendidikan yang dikelompokkan oleh Paul Ernest.  Hal ini menunjukkan dalam kerangka kurikulum 2013 terdapat pandangan-pandangan para filsuf dan secara tidak langsung peran filsafat sangat bermanfaat dalam pengembangan kurikulum.
Dalam implementasi kurikulum 2013 yang mempunyai dampak sangat penting dalam pendidikan di Indonesia tentunya perlu pengkajian dalam memahami implementasinya. Pengkajian tersebut dapat dilakukan dengan cara berpikir kritis tentunya dengan filsafat karena peranan filsafat bagi pendidikanyakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik.Melalui hal tesebut masyarakat dapat menerima dari implemenatsi kurikulum 2013.
Sumber:
1.    Afid Burhanuddin2013Filsafat Imanual Kant. di akses di:http://balitbangdiklat.kemenag.go.id/indeks/jurnal-kediklatan/545-kurikulum-pendidikan-yang-berkarakter.html
2.    Perkuliahan Filsafat yang disampaikan oleh Prof. Dr. Marsigit dan bacaan postingan di blog: Philosophy, Psychology, Spiritual, Character, Mathematics Education, Lesson Study, Indonesia.
3.    Paul Ernest. 1991.The Phylosophy of Matematics Education. Francis: Taylor & Francis Group.

Gapura Banten


Gapura khas Banten adalah Gapura Kaibon, atau biasa yang kita kenal dengan Keraton Kaibon. Kearaton Kaibon adalah nama sebuah keraton yang terletak di kampung Kroya, sebelah selatan sungai Cibanten, sebelum melewati sebuah jembatan jalan menuju ke kota Banten. Keraton Kaibon (Ka-ibu-an = tempat ibu) adalah bekas kediaman Sultan Syaifudin, salah seorang sultan yang pernah memerintah di Kesultanan Banten pada tahun 1809. Sultan ini meninggal pada tahun 1915. Secara resmi keraton ini masih dipakai sampai dengan masa pemerintahan bupati Banten pertama yang mendapat restu Belanda, yakni Aria Adi Santika sebagai ganti pemerintahan kesultanan yang dihapuskan mulai tahun 1816.
Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan, sehingga nama Gapura disini diartikan sebagai suatu Gerbang menuju kawasan masa depan yang cerah dan sukses.
Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi. Gapura ini awalnya dibangun di keraton kaibon yang berada di Banten Lama. Kemudian gapura ini dijadikan gapura khas Banten, ditandai dengan banyaknya pengguna gapura kaibon sebagai gerbang utama masuknya bangunan, terutama bangunan pemerintah, pendidikan dan perkantoran.
Konstruksi Gapura Kaibon cukup sederhana yaitu, dengan material batu-bata yang ditumpuk, dilapisi dengan pasir beserta semen, gapura khas banten ini dibangun.
Berdasarkan kedalaman letaknya, pembangunan gapura ini menggunakan pondasi dangkal dengan jenis pondasi menerus. Pondasi menerus dipasang dibawah seluruh panjang dinding gapura dengan lebar dasar sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama.
Gapura kazibon ini sangat mudah diwilayah banten terutama di kota serang. Hal ini dikarenakan setiap bangunan pemerintahan kantor atau bangunan lainya diwajibkan untuk membuat gerbang utama dengan design gapura kaibon. Oleh karena itu, setiap bangunan pemerintahan yang ada di Kota Serang diwajibkan untuk memiliki gapura kaibon sebagai bentuk pelestarian dari Gapura Banten.
Bentuk arsitektur bangunan kaibon, lebih menonjolkan gaya archaic, terutama bila dilihat dari rancang bangun pintu-pintu dan tembok-tembok keraton. Jika diurut dari depan, keraton ini memiliki empat pintu gerbang yang berbentuk bentar. Bentuk pintu gerbangnya keraton ini menunjukan ciri keraton yang bergaya tradisional. Misalnya pintu gerbang pertama yang merupakan jalan masuk berbentuk Bentar.yang menunjukan halaman tersebut berbentuk profan. Dan pada halaman kedua, pintu gerbang berbentuk paduraksa, yang berasosiasi bersifat sakral.
Gapura kaibon berada dalam Lambang Banten memiliki makna bahwa, Gapura kaibon, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi.


LAMPIRAN

1.      BPAD (Balai Pustaka Kearsipan Daerah)

2. Terminal Pakupatan Serang-Banten 


DAFTAR PUSTAKA

Guillot, Claude.2008.Banten.Sejarah dan Peradaban (abad X-XVII).Jakarta:KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Djanuiswaty, Egi, dkk.2007.Mozaic of Banten Indonesia.Banten:KP3B(Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten).
Pemerintah. 2008.Bangunan Kuno Di Banten.Banten: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten.

Hakim, Luqman.2006.Banten dalam Perjalanan Jurnalistik.Pandeglang:Divisi Publikasi Banten Heritage.

Air dan Sebagian Nilai Filosofi Dalam Kehidupan

Banyak yang berpendapat bahwa orang yang menggunakan filosofis air dalam hidupnya adalah orang yang pasrah dengan keadaannya, dengan hanya melihat beberapa sifat air. Hmm sepertinya pikiran itu harus di kaji ulang kembali deh.
Karena nilai dari sebuah filosofi kehidupan menurutku tidak bisa dipandang dari satu sisi saja, dari satu orang saja dan dari pikiran kita saja, karena menurutku hal itu kembali kepada pribadi masing-masing bagaimana dia bisa menjadikan sebuah filosofi hidupnya itu mampu berguna buat dirinya dan juga orang lain, yah ambil yang positifnya dalam kehidupan sekitar kita, seperti air.
Kadang orang berpendapat jika kita mengambil filosofis air kita berarti kita tidak akan maju dan cenderung pasrah saja, karena sifat air yang mengalir ke tempat lebih rendah, selalu mengikuti tempatnya, kalau masuk ke got ya jadi kotor, kalau masuk ke sungai yang tercemar ya jadi ikut-ikutan tercemar, yah itu memang sifatnya air dan kalo secara kaca mata kuda itu bisa kita pandang sebagai suatu sifat yang tidak konsisten, plin-plan, dan macem-macem yang lain.
Namun pernah kah kita melihat juga banyak sekali nilai positif dari air jika kita tidak berpikiran “jelek” terhadap sifat-sifat air. Tapi pernah kah kita berpikir bahwa air bisa memberi manfaat kepada banyak orang tanpa pandang bulu. Tidak kaku seperti kayu, tetapi luwes mengikuti arah tujuan. Memiliki tujuan yang pasti, yaitu laut.
Dari manapun datangnya air akhirnya ujung-ujungnya kelaut. Meskipun terhambat oleh bebatuan, pepohonan, tanah ataupun halangan lain, air tetap akan mencoba mengalir, menembus tanah untuk meneruskan perjalananya menuju laut. Air tidak pernah mogok kerja karena harus terbentur banyak masalah. Ia tetap akan terus mencoba mencari jalan meskipun berliku-liku untuk mengejar tujuannya.
Jika kita cermati lebih dalam, ternyata agar kita sukses kita juga bisa meniru filosofi air. Lihatlah tetesan air di atas batu karang. Menetes satu persatu di batu karang. Dan makin lama, batu karang yang terkenal kuat akhirnya bisa terkikis oleh air yang sangat lembut. Disini kita bisa mengambil banyak pelajaran penting dari kejadian ini dan sifat-sifat positif dari air, misalnya :
1. Fokus
Tetesan air yang tertuju disatu titik, akan lebih cepat mengikis batu karang dibandingkan tetesan yang berpindah-pindah tempat. Begitu pula kita yang ingin sukses dalam kehidupan ini. Ingatlah untuk selalu fokus disatu tujuan, sehingga seberapa susahnya tujuan yang ingin kita raih, akhirnya dengan fokus, kita bisa menggapainya.

2. Ulet dan Pantang Menyerah
Jika kita amati kembali, selain fokus, air juga menetes terus menerus tanpa mengenal lelah. Jika ia hanya menetes sekali dua kali, akan sangat tidak mungkin dapat membuat batu karang itu terkikis. Air harus selalu menetes terus menerus tanpa berhenti. Disini ada pelajaran penting, yaitu seberapapun besar masalah yang kita hadapi, jika kita bisa fokus dan ulet untuk mengupasnya, niscaya akan terpecahkan juga masalah tersebut. Kita sering bertemu dengan orang yang ingin bisa dalam hal tertentu. Mereka mencoba belajar, tetapi setelah bertemu masalah mereka menyerah. Jika mereka mencoba belajar sampai ke 99 kali dan akhirnya menyerah, maka mereka tidak akan dapat mempelajari ilmu itu. Padahal jika sekali lagi ia belajar, barangkali di usaha yang ke 100 kali itulah permasalahan yang dihadapi akan terpecahkan. Jadi janganlah pernah menyerah untuk memecahkan.

3. Tenang dan Lembut
Air dapat mematikan api dan membersihkan kotoran jadilah air yang selalu tenang sehingga dapat memadamkan api orang lain yang sedang membara atau membersihkan segala kotoran dari orang lain. bahkan air dapat menghancurkan besi menjadi abu janganlah melawan orang yang keras bagai besi dengan besi. Berilah air, lawanlah dengan air. Lawan dengan segala kelembutan air sehingga mampu menghilangkan kekerasan dari sang besi.

4. Konsisten
Dimana pun berada, air akan mengalir ke laut. Air memiliki sifat yang konsisten dengan tujuannya. Fokus akan tujuannya dan air akan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya apapun yang terjadi. Janganlah menjalani hidup tanpa tujuan. Janganlah menjadi air yang diam, karena air yang diam hanya memberikan suatu keburukan.demi mencapai tujuannya, air selalu menempuh jalan lain saat dia mendapati halangan, saat dia merasa akan dikalahkan, maka air akan mencari jalan lain untuk mencapai tujuannya. jika tidak bisa mencapai tujuan, teruslah berpikir positif, cari jalan lain untuk meraihnya, tentunya dengan cara yang benar. Di saat air melewati tanah untuk menuju laut pun dia memberikan kehidupan pada tanaman, hewa, dan bahkan manusia. Saat kalah pun air akan menguap dan nantinya kembali menjadi air untuk menuju laut.

5. Adaptif dan Fleksibel
Di saat air berada dalam gelas, dia jadi gelas. Di saat ada di botol, dia jadi botol. Jadilah air yang fleksibel dengan lingkungan. janganlah berpendapat bahwa fleksibel itu tidak memiliki pendirian. Air seperti itu pun memiliki tujuan. Bayangkan jika kita tiap kali minum harus lewat sungai, air mengikuti bentuk wadahnya untuk membantu kita memenuhi kebutuhan.

Nah dari beberapa sifat-sifat positif air diatas, kita sebagai manusia hendaknya bisa mencontoh sifat-sifat dari air yang selalu memberikan keuntungan. Janganlah menjadi air yang diam karena akan menjadi sumber penyakit. Jangan pula menjadi air yang mudah marah, mengalir sembarangan tidak pada waktunya karena hanya akan menjadi banjir dan merugikan yang lain.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari beberapa sifat air ini karena itu merupakan yang baik bagi kita, hidup bagai air yang selalu memberikan kehidupan dengan kelembutannya. Saya hanya menulis tentang air dari beberapa sumber yang saya baca. Mudah-mudahan akan mampu menjadi motivasi bagi kita semua dalam menjalani hidup ini.

filosofi kehidupan

Filosofi adalah kerangka pikiran yang terbentuk sedemikian rupa dalam diri kita dan berfungsi memberi kita ruang bagi semua tindakan yang “mungkin” kita lakukan. Semakin luas “kerangka berpikir” itu semakin luas pula “wilayah tindakan” yang mungkin kita lakukan. Saya menyebutnya “wilayah kemungkinan”. Setiap tindakan yang mempunyai wujud dalam pikiran kita akan segera masuk dalam wilayah kemungkinan. Pada saat sebuah tindakan masuk dalam wilayah kemungkinan itu, kita akan segera merasakan sesuatu yang ingin saya sebut sebagai “perasaan berdaya”. Yaitu semacam keyakinan yang menguasai jiwa kita bahwa kita “mampu” melakukannya. Keyakinan itu saja sudah memadai untuk merangsang dorongan dari dalam jiwa kita untuk melakukannya. Begitulah akhirnya “tekad” terbentuk. Dan tekad seperti iniadalah “power” karena ia lahir dari perasaan berdaya.
Filosofi terbentuk dalam diri kita sebagai kumulasi dari kerja-kerja imajinatif. Sedangkan imajinasi itu sendiri merupakan bagian dari fungsi pikiran dan emosi sekaligus. Itu merupakan proses yang saling sublim dalam diri kita, tapi sekaligus merupakan tahapan kreativitas yang sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian kita. Seperti ketika kita menyusun kata menjadi kalimat, atau memadukan warna menjadi gambar, atau menyerap selera ke dalam desain, seperti itulah imajinasi mempertautkan anak-anak pikiran menjadi sebuah filosofi.
Sebagian dari yang terekam dalam filosofi itu, adalah cara memaknai suatu sisi kepahlawanan. Misalnya cara Khalid bin Walid memaknai jihad atau peperangan yang menjadi sisi kepahlawanannya. Ia pernah mengatakan; “Berada pada suatu malam yang sangat dingin untuk berjihad di jalan Allah lebih aku senangi daripada mendapatkan hadiah seorang pengantin perempuan cantik di malam pengantin.”
Atau misalnya cara ‘Amr bin ‘Ash memaknai keterampilan politik seorang pemimpin: ‘Jika seorang pemimpin tahu bagaimana memasuki suatu urusan, ia harus juga mengetahui bagaimana cara keluar dari urusan itu, sesempit apapun jalan keluar yang tersedia.”
Atau misalnya cara Umar bin Khattab memaknai akseptabilitas seorang pemimpin dimata Allah dalam sebuah pesannya kepada para pejabat di masa kekhilafahannya: “Ketahuilah kedudukan Anda di mata Allah sesuai dengan tingkat penerimaan masyarakat kepada Anda.”
Tapi filosofi juga membicarakan harapan-harapan kita, arti kehormatan, sumber motivasi, yang kita sukai dan kita benci, proses pemaknaan terhadap sesuatu, fungsi keterampilan kepribadian, dan seterusnya. Yang akhirnya, apa yang digambarkan oleh filosofi itu adalah keseluruhan kepribadian kita. Itulah kunci kepribadian kita. Wallahu’alam.

toleransi beragama




Manfaat Toleransi Beragama sangatlah banyak dan sangat berperan vital dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan kali ini saya juga akan memberikan sedikit contoh toleransi beragama dalam masyarakat.

1.Menghindari Perpecahan

Manfaat Dan Contoh Toleransi Beragma
Dengan belajar dan melakukan Toleransi Beragama maka kita  juga belajar bagaimana agar bangsa besar kita ini indonesia dapat bertahan lama. Negara kita terbukti sangat peka terhadap isu keagamaan oleh karena itu jika tidak bisa menjaga hubungan baik antara agama. Bahaya besar telah menanti bangsa ini.

2.Mempererat Hubungan

Manfaat Dan Contoh Toleransi Beragma
Dengan toleransi beragama tidak hanya dapat menghindarkan kita dari sebuah perpecahan tapi juga dapat membuat kita lebih solid dalam hubungan kemasyarakatan. Dapat juga bertukar pikiran (bukan berdebat tentang agama yang lebih baik) agar dari hari kehari kehidupan ala multiagama di negara ini menjadi sesuatu yang biasa dan tidak menjadi alasan terjadi pertikaian anatara umat beragama.

3.Mengokohkan Iman

Manfaat Dan Contoh Toleransi Beragma
Semua agama mangajarkan hal yang baik bagaimana  mngatur hubungan dengan masyarakat yang beragama lain. Wujud nyata tingkah laku toleransi akan menunjukkan perwujudan iman keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. 


Contoh Toleransi Beragama

1.Saling Menghormati

Manfaat Dan Contoh Toleransi Beragma
Salah satu contoh toleransi dalam beragama ialah dengan saling menghormati anatar umat beragama. Dengan cara jika ada yang sedang puasa ya setidaknya kita jangan menganggi atau merusak puasanya. Jika ada yang  sedang berdoa tetaplah menjaga ketenangan saat umat lain beribadah.

2.Tidak Menganggu

Manfaat Dan Contoh Toleransi Beragma
Tidak menggu sudah cukup baik untuk mewujudkan toleransi beragama di dalam masyarakat dengan cara jika ada upacara agama lain hendaklah tidak melanggar aturan. Misalnya acaranya nyepi janganlah merusak dengan menciptakan keributan tanpa peduli acara umat lain. 

3.Partisipasi

Manfaat Dan Contoh Toleransi Beragma
Di sini perlu ditekankan pertisipasi tidak berarti anda mengikuti acara agama lain. Contoh paling nyata ialah jika ada Lebaran,Natal dan acar besar agama lainnya apa sih salahnya memberikan selamat kepada mereka. Ini menunjukkan perwujudan iman yang dewasa dalam masyarakat.